Rabu, 02 April 2014

Memperbaiki Laptop Mati Total


Dalam artikel ini saya akan share pengalaman tentang cara memperbaiki Laptop mati total. Laptop mati total dalam hal ini kita spesifikasikan dengan kondisi sebagai berikut :
1. Laptop tidak bisa di charge, jika tetap di charge maka lampu indikator pada Charger akan mati
2. Laptop tidak merespon jika tombol powernya di tekan
3. Kematian laptop tidak diakibatkan oleh benturan atau terjatuh
4. Kematian Laptop tidak disebabkan Laptop kena air, misalnya kehujanan
Jika Laptop anda mati total dengan kondisi sebagimana disebutkan diatas maka cara memperbaikinya adalah sebagai berikut, dalam artikel ini laptop yang kita perbaiki adalah Lenovo, namun bisa diterapkan pada semua jenis laptop :
1. Sebelum memulai job ini syarat penting yang wajib dimiliki adalah anda harus bisa menggunakan solder dan harus punya keberanian untuk membungkar total laptop
2. Lepas battery laptop
3. Bungkar total laptop, biasanya dimulai dari keyboard. Jangan lupa melepas semua perangkat input termasuk hard disk, DVD room, wireless, modem dll.
4. Angkat mainboard laptop dari kesingnya.
5. Siapkan AVO meter untuk pengecheck-an dan segera panaskan Solder
6. Check konektor charger pada mainboard, hubungkan probe merah AVO meter pada kabel merah ( + ) dan probe hitam pada kabel hitam ( - ). Posisi selector AVO meter pada Ohm meter. Jika AVO meter menunjukkan adanya short circuit maka ini menunjukkan ada komponen yang rusak ( short ).





7. Untuk mencari komponen yang rusak mulailah dari IC power, lihat gambar dibawah

Ciri-ciri IC power yang rusak bisa dilihat menggunakan AVO meter, jika jarum AVO meter mentok ke kanan ( posisi probe di bolak balik pada kedua sisi kaki IC yang dijumper, 4 kaki pada satu sisi dan tiga kaki pada sisi yang lain ) maka IC power rusak, atau jarum AVO meter diam saja juga menunjukkan IC rusak
8. Jika ada IC power yang rusak maka ganti dengan yang normal, bisa diambil dari laptop yang lain atau bisa beli yang baru, browse di google untuk mendapatkannya
9. Jika semua IC power normal maka lanjutkan pengecheckan
10. Cari skema laptop sesuai dengan  type laptop anda, browse di google untuk mendapatkannya, anda bisa download gratis di beberapa situs yang menyediakan skema laptop gratis. Disini juga ada beberapa laptop schematics namun tidak lengkap.
11. Jika anda bisa mendapatkan skemanya maka cari jalur B+ atau pada beberapa skema munggunakan kode Vin atau V+ atau kode lain yang sejenis yang maksudnya adalah jalur sumber tegangan utama. Untuk menemukan jalur ini kamu bisa meng-urutkan mulai dari jek charger, setelah melewati ic power itu biasanya langsung masuk jalur B+. Setelah B+ ditemukan check menggunakan AVO meter untuk memastikan bahwa jalur B+ short circuit.
12. Pisahkan jalur B+ dengan jalur komponen yang lain satu persatu sambil di check menggunakan AVO meter untuk memetakkan jalur yang short circuit. Caranya adalah putuskan jumperan yang menghubungkan B+ ke komponen yang lain, kode jumperan ini adalah J... ( J1, J2 dst. ). Pada beberapa jenis motherboard jumperan ini tidak ada, maka kamu harus lebih teliti dalam melanjutkan pengecekan.
13. Setelah jalur B+ dipisahkan dari jalur lanjutan maka check menggunakan AVO meter, maka kita akan menemukan block rangkain yang short circuit. Dan lanjutkan untuk mencari komponen yang rusak pada block yang telah kita temukan.
14. Biasanya dalam kasus seperti ini ada sebuah komponen capacitor ( kapasitor ) yang rusak, konslet, sehingga menghubungkan jalur B+ ke ground. Lihat gambar dibawah

15. Cari kapasitor yang short ( rusak ), lepas kapasitor yang anda curigai dan check menggunakan AVO meter, jika sudah ditemukan segera ganti dengan kapasitor yang lain, yang normal.
Langkah-langkah diatas bisa diterapkan pada semua jenis laptop, berdasarkan pengalaman dengan mengganti kapasitor yang short tersebut masalah bisa di atasi. Namun ada satu hal yang perlu diperhatikan adalah rusaknya kapasitor ini bisa mengakibatkan IC power ikutan rusak, maka kita perlu untuk teliti dalam memastikan kondisi IC power. Silahkan baca posting yang satu ini untuk mengetahui penyebab umum laptop bisa mati total. Semoga pengalaman cara memperbaiki laptop mati total ini bermanfaat, jika ada yang kurang jelas bisa ditanyakan di area komentar, atau download ebook-nya disini.

 

Rabu, 05 Oktober 2011

CCTV MURAH


Paket CCTV murah

Installasi pemasangan hanya area jawa tengah kususnya semarang.
kami menyediakan beberapa type DVR, Camera dan Accessories CCTV.
jika berminat bisa send email ke basriyanto2000@yahoo.com

Selasa, 15 Juni 2010

Setting Modem Huawei E220 di Ubuntu 9.10


Pernah beberapa kali saya sempat mendapat pinjaman koneksi internet Tjap Bledheg (Telkomsel Flash) lengkap dengan modemnya. Maksud hati ingin mencatat, apa daya baru kesampaian sekarang. Di Ubuntu 9.10 yang terpasang di Acer Aspire-One saya (dulu pakai Linux Mint 8 Helena), koneksi bisa dilakukan dengan gampang. Karena sudah terbiasa menggunakan wvdial, begitu modem tercolok di salah satu port USB, beberapa detik kemudian setelah lampu indikator menunjukkan adanya sinyal, saya buka terminal dan lakukan cek dengan mengetikkan $ lsusb. Modem Huawei E220 ternyata sudah terdeteksi Ubuntu 9.10.

aiu@aiu:~$ lsusb
Bus 003 Device 005: ID 12d1:1003 Huawei Technologies Co., Ltd. E220 HSDPA Modem / E270 HSDPA/HSUPA Modem
Bus 003 Device 001: ID 1d6b:0001 Linux Foundation 1.1 root hub
Bus 001 Device 002: ID 064e:d101 Suyin Corp. Acer CrystalEye Webcam
Bus 001 Device 001: ID 1d6b:0002 Linux Foundation 2.0 root hub
Bus 004 Device 001: ID 1d6b:0001 Linux Foundation 1.1 root hub
Bus 005 Device 001: ID 1d6b:0001 Linux Foundation 1.1 root hub
Bus 002 Device 001: ID 1d6b:0001 Linux Foundation 1.1 root hub
aiu@aiu:~$

Segera saya lakukan konfigurasi wvdial dengan mengetikkan $ sudo wvdialconf:

aiu@aiu:~$ sudo wvdialconf
[sudo] password for aiu:
Editing `/etc/wvdial.conf’.

Scanning your serial ports for a modem.

Modem Port Scan<*1>: S0 S1 S2 S3
WvModem<*1>: Cannot get information for serial port.
ttyUSB0<*1>: ATQ0 V1 E1 — OK
ttyUSB0<*1>: ATQ0 V1 E1 Z — OK
ttyUSB0<*1>: ATQ0 V1 E1 S0=0 — OK
ttyUSB0<*1>: ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 — OK
ttyUSB0<*1>: ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 — OK
ttyUSB0<*1>: ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 +FCLASS=0 — OK
ttyUSB0<*1>: Modem Identifier: ATI — Manufacturer: huawei
ttyUSB0<*1>: Speed 9600: AT — OK
ttyUSB0<*1>: Max speed is 9600; that should be safe.
ttyUSB0<*1>: ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 +FCLASS=0 — OK
WvModem<*1>: Cannot get information for serial port.
ttyUSB1<*1>: ATQ0 V1 E1 — OK
ttyUSB1<*1>: ATQ0 V1 E1 Z — OK
ttyUSB1<*1>: ATQ0 V1 E1 S0=0 — OK
ttyUSB1<*1>: ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 — OK
ttyUSB1<*1>: ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 — OK
ttyUSB1<*1>: ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 +FCLASS=0 — OK
ttyUSB1<*1>: Modem Identifier: ATI — Manufacturer: huawei
ttyUSB1<*1>: Speed 9600: AT — OK
ttyUSB1<*1>: Max speed is 9600; that should be safe.
ttyUSB1<*1>: ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 +FCLASS=0 — OK

Found a modem on /dev/ttyUSB0.
Modem configuration written to /etc/wvdial.conf.
ttyUSB0: Speed 9600; init “ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 +FCLASS=0″
ttyUSB1: Speed 9600; init “ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 +FCLASS=0″
aiu@aiu:~$

Terlihat bahwa konfigurasi otomatis bisa dilakukan, dan saya tinggal mengedit sedikit hal yang diperlukan dengan cara: $ sudo gedit /etc/wvdial.conf

[Dialer Defaults]
Init2 = ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 +FCLASS=0
Modem Type = Analog Modem

; Phone =
ISDN = 0
; Username =
Init1 = ATZ
; Password =
Modem = /dev/ttyUSB0
Baud = 9600


Saya tinggal tambahkan Init untuk mengarahkan APN:

Init3 = AT+CGDCONT=1,”IP”,”internet”

Tanda titik koma beserta spasi di depan Phone, Username, dan Password dihilangkan, target phone number saya isi dengan *99#, dan berhubung username dan password tidak perlu diisi, cukup diisi dengan satu tanda petik ` (tombol di bawah Esc) atau dua tanda petik ‘ (tombol di sebelah Enter). Simpan dan tutup…


Ketika saya coba koneksikan ($ sudo wvdial), ternyata ada pesan:

Connected, but carrier signal lost! Retrying…

Doh… (doh) untung saya ingat, dulu sekali pernah saya mencatat referensi dari Linuxer Handal pada tulisan: Ubuntu – Telkomsel Flash dan Modem Huawei220…

Setelah saya cermati, ternyata langsung bi
sa lancar jaya terkoneksi ke internet setelah saya coba menambahkan:

FlowControl = CRTSCTS
Carrier Check = No

Beberapa orang yang melihat saya sibuk mengkoneksikan diri ke internet berkomentar; “Kok ribet banget sih???”…

Wow…wow…wow… Mau cara yang lebih gampang??? Bisa kok! Tinggal klik ikon network connection pada panel di bagian notification area, klik saja; New Mobile Broadband (GSM) connection… dan lakukan setting yang dipe
rlukan.



Lhaaa… Huawei sudah ada di situ kan??? Klik forward saja dan pilih sesuai kartu yang digunakan…




Selanjutnya lakukan koreksi seperlunya. Berhubung saya menggunakan Telkomsel Flash, username dan password tidak perlu diisi. Silahkan lakukan setting lain bilamana memerlukan. Saya sendiri tidak melakukan perubahan apapun selain mengosongi username dan password. Setelah selesai, tutup dengan nge-klik Apply. Klik kembali ikon network connection dan pilih koneksi yang baru saja di-set tadi.



Tak berapa lama kemudian, sudah terhubung ke internet….



Yeach… ternyata nggak susah…. Sedulur pernah mencoba???


Related Posts

Sabtu, 30 Januari 2010

Mereset Printer Samsung SCX-4300


I already talked about my problems with the SCX-4200 printer, with Samsung drivers for Linux and Ubuntu 8.10. Now I discovered that the newer model I bought, the SCX-4300, has a disagreeable system to check the level of the ink in the toner, with a chip mounted on original toners from Samsung.
When the level is near to the end, the printer gives error and stops. In other words, it disallow you to use all the ink; in addiction of this, you can’t use compatible toners because they doesn’t have the chip, so the printer doesn’t restart even after you replace it.

Gabriele Piscitelli published the complete procedure to enter the service mode of your Samsung SCX-4300 printer, flash it and reset the ink counter. I translated the tutorial in english and I want to share it with you. The original italian article can be found on his blog.

DISCLAIMER: as usual, I am not responsible for any damage you can cause with this procedure!

  • First of all, download the software pack: SCX-4300.zip (here’s a local mirror) and extract it in your hard disk (C:\), creating a C:\scx-4300 folder;
  • Now fire up a command line window: click Start -> Execute…, type CMD and press enter;
  • In the black command line window type cd / and press enter; then type cd scx-4300 and press enter again;
  • Type fix4300.exe SCX4300_V1.13_Fact_romdl.hd and press enter; this script will create a new file in the folder, named FIX_SCX4300_V1.13_Fact_romdl.hd. This file is created starting from the unique serial of your printer, and it will replace the original one in your printer flash memory.
  • Let’s go to service mode: press the following buttons on your SCX-4300 panel:MENU
    COPIES
    < >
    MENU
    >

    You have to execute the entire sequence quickly! If nothing “strange” happens, just press “STOP” and redo it.

  • If everything is done, you should see “TECH MODE in the display of the printer;
  • Press the “MENU” button, follow these steps: DATA SETUP -> FLASH UPGRADE -> LOCAL, then press “OK”;
  • Go back to your computer: you’ve to drag and drop the file we created before (FIX_SCX4300_V1.13_Fact_romdl.hd) to the icon named usbprns2.exe
  • The display on Samsung SCX-4300 should say:
    - Data receiving
    - Flash erasing
    - Flash Programming
    - Checksumming
    - Download Ok
  • Then the printer will reboot. You unlocked it!
  • When the printer is ready, just repeat the sequence you used before to enter the “TECH MODE” and follow these steps: DATA SETUP -> CLEAR COUNTERS -> CLEAR ALL CNT. The status LED on the printer should become yellow, then finally green. Now you can print again, using all the remaining ink!

Mereset Printer Samsung HL-1640

Produsen printer sekarang makin pinter. Kita sebagai maling juga pinter searching, apalagi ada master google.

Samsung ML-1640 generasi printer laser murah meriah. Bandel dan handal utk operasional harian. Namun ada sayangnya, printer ini berhenti bekerja setelah 2100 halaman. Printer akan nge Blink merah terus menerus.. bener-bener nggaplek i..

Kita diharuskan mengganti cartridge nya setiap 2100 agar bisa jalan lagi. wakaakaka… betul-betul strategi marketing yg bagus. Padahal orang indonesia biasa melakukan isi ulang toner selama drum masih bagus.

Bisa dibayangkan ganti cartridge = 750 rb an, sementara isi ulang = 100 rb. Setiap 1000 lembar perlu dilakukan isi ulang atau ganti cartridge… wow…

Oke deh, bagi yg terbiasa isi ulang kita perlu sedikit usaha utk reset ML-1640 ini. Paling gampang sih panggil saja teknisi, ganti ongkos 50 rb… hihihi…

Yang merasa pelit ayo lakukan hal berikut :

1. Buka cover belakang, cuman membuka dua mur kok.

2. Lihat pada board hijau di sebelah kanan


3. Nah ini dia senjata rahasia kita, kabel kecil.. wakakakakaka


4. Hubungkan PIN 1 dan 4 pada kaki IC kecil disamping processor

Kalau ingin disoder gpp kayak gambar di atas itu disoder.

Tapi aku sendiri susah utk menyoder barang sekecil itu.. hehehehe (bilang aja gak bakat !!!).

Ya udah kalau gak kepingin ya tinggal dihubungkan saja, lalu hidupkan Printer dalam kondisi kabel masih menancap di pin 1 dan 4, selama lebih kurang 15 detik lah. Nanti warna blink akan berubah hijau… tralalalaaaaaa…. Hijau.. Hulk..

Sdh Printer siap dihidangkan lagi.

Tambahan :

  • beberapa rekan telah mencoba pada ML-2240 dan berhasil.
  • (18 nov 2009). Saat artikel ini dibuat printer yg kubeli ML-1640 sebanyak 4 buah dengan firmware : 1.01.00.75 ke bawah. Terakhir beli Agustus 2009. Check dahulu OS version dengan menekan tombol merah selama 5 detik. Beberapa komentar dibawah akhir-akhir ini menunjukkan kegagalan setelah direset / dijumper.

Referensi terbaru dari tambahan dari mas bejo, tapi daku sendiri belum coba:

1)Downloaded zip file (http://www.4shared.com/file/149520536/3cc409b4/ML-1640_V1010066.html)
2)Extracted zip file contents into a new directory
3)Plug in printer and make sure its marked Online in your Printers control applet in Windows
4)Drag and drop the ML1640_V1010060.fls file onto the usbprns2.exe binary
5)Light will turn amber
6)Get a cuppa
7)Some people have reported theirs to restart and set itself to green position.As previously said I restarted mine manually.

Tolong kabari kalau ada yang berhasil, thanks

salam dari mas basriyanto

Minggu, 06 Desember 2009

Paribasan, Pepatah Jawa



KEMLADHEYAN NGAJAK SEMPAL

Pepatah Jawa di atas secara harfiah berarti benalu mengajak patah. Pepatah ini dalam masyarakat Jawa dimaksudkan sebagai bentuk petuah atau sindiran bagi orang yang menumpang pada seseorang, namun orang yang menumpang itu justru menimbulkan gangguan, kerugian, dan bahkan kebangkrutan bagi yang ditumpanginya.
Benalu adalah jenis tanaman parasit yang menghisap sari-sari makanan dari pohon yang ditumpanginya. Dalam pepatah di atas benalu tersebut tidak saja digambarkan menghisap sari-sari makanan dari induk tanaman yang ditumpanginya, namun benalu tersebut justru mengajak dahan yang ditumpanginya untuk patah.
Hal ini bisa terjadi pada sebuah keluarga yang menampung seseorang (atau semacam indekosan) akan tetapi orang yang menumpang itu dari hari ke hari justru menimbulkan kerugian pada yang induk semangnya. Kerugian itu bisa berupa materiil maupun spirituil. Mula-mula orang yang indekos ini hanya menempati sebuah kamar. Akan tetapi karena kelicikan dan keculasannya bisa saja kemudian ia melakukan rekayasa sehingga orang yang punya rumah induk justru terusir karenanya.
Contoh lain dari pepatah itu dapat dilihat juga pada berbagai peristiwa sosial yang kerap terjadi di tempat-tempat indekosan. Oleh karena sebuah keluarga menyediakan kamar-kamar indekosan, tidak jarang orang yang indekos akhirnya terlibat percintaan dengan bapak atau ibu kosnya sendiri sehingga keluarga yang semula menyediakan indekosan itu hancur urusan rumah tangganya.
Persoalan semacam itu juga dapat terjadi pada sebuah perusahaan. Orang yang mendapat kepercayaan pada sebuah perusahaan oleh karena jiwa tamak dan rakusnya sering kemudian memanfaatkan kekayaan atau dana perusahaan untuk memperkaya diri sendiri. Akibatnya perusahaan mengalami kebangkrutan atauy bahkan tutup usaha atau kegiatan karenanya,
SAPA NANDUR BAKAL NGUNDHUH

Pepatah Jawa di atas secara harfiah berarti siap
a menanam akan menuai. Secara luas pepatah ini berarti bahwa apa pun yang kita perbuat di dunia ini akan ada hasilnya sesuai dengan apa yang kita perbuat. Ibarat orang menanam pohon pisang, ia pun akan menuai pisang di kemudian hari. Jika ia menanam salak ia pun akan menuai salak di kemudian hari.
Secara lebih jauh pepatah ini ingin mengajarkan kepada kita bahwa jika kita melakukan perbuatan yang tidak baik, maka di kemudian hari kita pun akan mendapatkan sesuatu yang tidak baik. Entah itu dari datangnya atau bagaimanapun caranya. Intinya, pepatah ini ingin mengajarkan hukum keseimbangan yang dalam bahasa Indionesia mungkin sama maknanya dengan pepatah, siapa menabur angin akan menuai badai.
Jika Anda merasa berbuat buruk, lebih-lebih perbuatan buruk tersebut merugikan, melemahkan, mengecilkan, bahkan “mematikan” orang lain, bersiap-siaplah Anda untuk menerima balasannya kelak di kemudian hari. Balasan itu mungkin sekali tidak langsung mengenai Anda, tetapi bisa juga mengenai anak keturunan Anda, saudara, atau famili Anda.
Apabila Anda merasa telah berbuat kebajikan, Anda boleh merasa tenteram sebab Anda pun akan menuai hasilnya kelak di kemudian hari. Hasil itu mungkin tidak langsung Anda terima, namun bisa jadi yang menerima adalah anak keturunan Anda, saudara, atau famili Anda. Hasil itu belum tentu sama seperti yang Anda perbuat, namun bobot, makna, atau nilainya barangkali bisa sama.
Demikian makna pepatah yang masih banyak diyakini kebenarannya oleh masyarakat Jawa ini.
AMEMAYU HAYUNING BUWANA

Pepatah Jawa ini secara harfiah berati mempercantik kecantikan dunia. Pepatah ini menyarankan agar setiap insan manusia dapat menjadi agen bagi tujuan itu. Bukan hanya mempercantik atau membuat indah kondisi dunia dalam pengertian lahir batin, namun juga bisa membuat hayu dalam pengertian rahayu ’selamat’ dan sejahtera.
Dengan demikian pepatah ini sebenarnya ingin menyatakan bahwa alangkah indah, selamat, cantik, dan eloknya kehidupan di dunia ini jika manusia yang menghuninya bisa menjadi agen bagi hamemayu hayuning buwana itu. Untuk itu setiap manusia disarankan untuk tidak merusakkan dunia dengan perilaku-perilaku buruk dan busuk. Perilaku yang demikian ini akan berbalik pada si pelaku sendiri dan juga lingkungannya. Hal inilah yang merusakkan dunia. Untuk itu pengekangan diri untuk tidak berlaku jahat, licik, culas, curang, serakah, menang sendiri, benar sendiri, dan seterusnya perlu diwujudkan untuk mencapai hayuning buwana.
Tentu saja makna yang dimaksudkan oleh pepatah ini adalah makna dalam pengertian lahir batin. Keduanya harus seimbang. Tanpa itu apa yang dimaksud dari hamemayu hayuning buwana itu akan gagal. Sebab tindakan yang tidak didasari ketulusan dan kesucian hati hanya akan menumbuhkan pamrih di luar kewajaran atau tendensi yang barangkali justru menjadi bumerang bagi tujuan pepatah itu. Sebab hamemayu hayuning buwana mendasarkan diri pada niat yang suci atau tulus dalam mendarmabaktikan karya (kerjanya) bagi dunia.

WANI NGALAH LUHUR WEKASANE
Pepatah Jawa ini secara harfiah berarti berani mengalah akan mulia di kemudian hari.
Orang boleh saja mencemooh pepatah yang sekilas memperlihatkan makna tidak mau berkompetisi, pasrah, penakut, lemah, dan sebagainya. Namun bukan itu sesungguhnya yang dimaksudkan. Wani ngalah sesungguhnya dimaksudkan agar setiap terjadi persoalan yang menegangkan orang berani mengendorkan syarafnya sendiri atau bahkan undur diri. Lebih-lebih jika persoalan itu tidak berkenaan dengan persoalan yang sangat penting.
Pada persoalan yang sangat penting pun jika orang berani mengalah (sekalipun ia jelas-jelas berada pada posisi benar dan jujur), kelak di kemudian hari ia akan memperoleh kemuliaan itu. Bagaimana kok bisa begitu ? Ya, karena jika orang sudah mengetahui semua seluk beluk, putih-hitam, jahat-mulia, culas-jujur, maka orang akan dapat menilai siapa sesunggunya yang mulia itu dan siapa pula yang tercela itu. Orang akan dapat menilai, menimbang: mana loyang, mana emas.
Memang, tidak mudah bahkan teramat sulit dan nyaris mustahil untuk bersikap wani ngalah itu. Lebih-lebih di zaman yang semuanya diukur serba uang, serba material, hedonis, dan wadag semata seperti zaman ini. Namun jika kita berani memulai dari diri sendiri untuk bersikap seperti itu, dapat dipastikan kita akan beroleh kemuliaan di kemudian hari sekalipun sungguh-sungguh kita tidak mengharapkannya, karena kemuliaan itu sendiri tidak bisa diburu-buru atau diincar-incar seperti orang berburu burung. Kemuliaan didapatkan dengan laku serta keikhlasan. Jika kita mengharap-harapkannya, maka semuanya justru akan musnah. Kemuliaan itu sekalipun berasal dari diri kita sendiri namun orang lain lah yang menilainya. Bukan kita. Kita tidak pernah tahu apakah kita ini mulia atau tidak. Orang lain lah yang bisa menilai itu atas diri kita.
GUSTI ALLAHE DHUWIT, NABINE JARIT
Pepatah Jawa ini secara harfiah berarti Gusti Allahnya uang, nabinya kain. Pepatah ini sebenarnya ingin menggambarkan orang yang hidupnya hanya memburu uang atau harta benda, kemewahan, dan kenikmatan. Sehingga yang ada di dalam otak dan hatinya hanyalah bagaimana mendapatkan uang, kemewahan, dan kenikmatan hidup itu. Bahkan untuk mendapatkan itu semua ia rela melupakan segalanya. Baik itu etika, moral, kebajikan, dan seterusnya. Tidak ada halangan apa pun sejauh itu semua ditujukan untuk mendapatkan uang, kemewahan, dan kenikmatan. Artinya, uang, kemewahan, dan kenikmatan adalah segala-galanya.
Orang boleh saja menampik pepatah itu. Akan tetapi di balik itu semua orang juga sangat sering tidak sadar bahwa seluruh daya hidup yang ada pada dirinya hanya ditujukan untuk tujuan duniawiah tersebut.
KEBO NYUSU GUDEL
Pepatah tersebut di atas secara harfiah berarti kerbau menyusu gudel. Gudel adalah nama anak kerbau. Jadi pepatah itu menunjukkan sebuah logika yang terbalik atau dibalik.
Maksud dari pepatah itu adalah bahwa orang tua atau dewasa yang meminta pengetahuan, pelajaran, atau bahkan meminta jatah hidup kepada anaknya. Secara logika semestinya orang tua itu lebih dulu tahu, pintar, dan punya uang daripada anaknya. Akan tetapi pada banyak kasus logika semacam itu justru terbalik. Ada banyak orang tua yang minta pengetahuan atau pelajaran serta bahan untuk kelangsungan hidupnya pada anaknya.
KESRIMPET BEBED KESANDHUNG GELUNG
Pepatah Jawa ini secara harfiah berarti terjerat bebed (kain jarit) tersandung gelung.
Secara luas pepatah ini ingin menggambarkan tentang terjeratnya seorang pria pada wanita. Bebed dan gelung dalam masyarakat Jawa adalah identik dengan wanita itu sendiri. Jadi, yang dikatakan sebagai kesrimpet bebed kesandung gelung adalah peristiwa terjeratnya seorang pria (biasanya yang telah berkeluarga) pada wanita wanita lain (bisa gadis, janda, atau ibu rumah tangga).
Dalam peristiwa semacam itu si pria bisa tidak berkutik sama sekali (karena telah terjerat dan tersandung) oleh wanita tersebut sehingga kehidupannya menjadi kacau dan serba tunduk pada wanita tersebut. Apa pun yang dimaui wanita itu akan dituruti oleh pria yang terlanjur kesrimpet tersebut.
Pepatah ini ingin mengajarkan agar kita semua tidak mudah terjerat oleh hal-hal yang nempaknya memang indah dan nikmat, namun di balik itu hal demikian justru mengancam ketenteraman, keselamatan, dan kenyamanan hidup kita sendiri dan orang lain (keluarga, saudara, tetangga, dan sebagainya).
GUPAK PULUTE ORA MANGAN NANGKANE

Pepatah Jawa ini secara harfiah berarti tidak makan nangkanya tetapi terkena getahnya. Secara luas pepatah Jawa ini ingin menunjukkan sebuah peristiwa atau kiasan yang menggambarkan akan kesialan seseorang karena ia tidak menikmati hasilnya tetapi justru menerima resiko buruknya.
Hal semacam ini dapat dicontohkan misalnya ada dua atau lebih orang melakukan pencurian, namun hanya salah seorang yang kena tangkap. Orang yang kena tangkap itu kemudian dipukuli dan dihukum sedangkan temannya yang lolos berhasil membawa kabur hasil curiannya. Orang yang apes itulah yang dikatakan sebagai terkena getahnya. Sedangkan temannya yang kabur sambil menggondol curiannya itulah yang memakan nangkanya.
Dapat juga dicontohkan, ada seorang yang tidak tahu apa-apa tentang persoalan yang sedang terjadi di lingkungannya, namun tiba-tiba ia dikorbankan. Mungkin sekali ia dikorbankan karena ketidaktahuannya itu. Sementara orang yang mengambil manfaat dari perkara itu bisa melenggang dengan merdeka seperti tanpa dosa.
GELEM JAMURE EMOH WATANGE

Pepatah Jawa di atas secara harfiah berarti mau jamurnya tidak mau bangkainya.
Pepatah tersebut secara luas ingin menggambarkan keadaan (seseorang) yang hanya mau enaknya tetapi tidak mau jerih payahnya. Hal ini bisa dicontohkan dengan misalnya sebuah perhelatan besar di sebuah dusun atau organisasi. Ketika persiapan, kerja bakti, dan lain-lain sedang dilakukan ada orang yang tidak mau terlibat karena mungkin takut kotor, takut capai, takut dianggap pekerja kasar, takut dianggap sebagi buruh yang tidak berkelas, dan sebagainya.
Akan tetapi ketika perhelatan itu sukses, maka orang yang tadinya tidak mau bekerja kasar itu tiba-tiba mengaku-aku bahwa dialah perancang atau arsiteknya. Jadi dialah yang patut diberi aplaus atau pujian. Bukan yang lain.
Contoh lain dari pepatah ini bisa juga dilihat misalnya dalam sebuah kerja bareng masak-memasak. Ketika semua orang terlibat urusn memasak, ada satu dua orang yang hanya berlaku atau berlagak seperti mandor. Akan tetapi begitu masakan itu matang orang yang berlagak seperti mandor itu justru yang makan pertama kali bahkan tidak memikirkan cukup tidaknya makanan tersebut bagi orang lain yang telah mempersiapkannya.
KAYA KODHOK KETUTUPAN BATHOK
Pepatah Jawa di atas secara harfiah berarti seperti katak di dalam tempurung. Apa yang dilihat, diketahui, dan dirasakan katak di dalam tempurung tentunya hanyalah dunia di dalam tempurung itu. Katak tidak akan melihat suasana atau dunia di luar tempurung itu.
Secara luas pepatah ini ingin mengatakan bahwa orang yang pikiran, referensi, pengetahuan, dan pengalamannya tidak banyak tentu tidak akan tahu banyak hal. Orang yang tidak meluaskan pengalamannya hanya akan berbicara hal-hal yang sempit, sebatas yang dia ketahui. Orang yang pengetahuannya masih sedikit sebaiknya tidak berlaku seperti katak dalam tempurung. Karena katak di dalam tempurung itu yang dia ketahui hanya sebatas dunia tempurung itu. Ia tidak tahu ada dunia yang lebih luas di luar sana. Untuk itu orang diharapkan untuk meluaskan pengetahuannya agar tidak bersikap seperti katak dalam tempurung.
Orang yang seperti katak dalam tempurung, biasanya akan bersikap sombong atau angkuh dan sok tahu padahal dia sebenarnya belum tahu apa-apa atau pengetahuannya masih sedikit/dangkal.
SAPA GAWE BAKAL NGANGGO
Peribahasa atau pepatah Jawa di atas secara harfiah berarti siapa membuat bakal memakai. Secara luas pepatah tersebut bermakna bahwa siapa pun yang membuat sesuatu dia sendirilah yang akan memakainya. Artinya, bahwa apa pun yang dilakukan seseorang, dia sendirilah yang akan bertanggung jawab.
Jika seseorang berbuat baik, maka ia pulalah yang akan memakai kebaikan itu. Demikian juga jika ia berbuat sebaliknya. Pepatah ini sesungguhnya merupakan representasi dari kepercayaan akan adanya hukum karma atau hukum keseimbangan alam. Oleh karena itu bagi masyarakat yang mempercayai hal itu mereka akan sangat hati-hati untuk berbuat karena mereka sadar bahwa perbuatannya akan berdampak pada dirinya sendiri dan mungkin kepada famili dan keturunannya.
Hal seperti dapat dicontohkan misalnya apabila kita merusak alam, maka alam akan hancur dan kehancuran alam itu akan berdampak menghancurkan hidup kita. Dapat juga dicontohkan misalnya apabila kita selalu berbuat jahat kepada orang lain, entah disengaja atau tidak kita pun kelak akan dijahati atau dirugikan oleh tindakan orang lain atau oleh alam. Mungkin juga akibat perbuatan kita itu maka keturunan kitalah yang akan menerima akibat atau resikonya.
TUNGGAK JARAK MRAJAK TUNGGAK JATI MATI

Pepatah Jawa ini secara harfiah berarti tunggak (pohon) jarak menjadi banyak tunggak jati mati. Mrajak dalam khasanah bahasa Jawa dapat diartikan sebagai berkembang biak. Dalam realitasnya pohon jarak memang akan bertunas kembali meskipun batangnya dipatahkan. Sedangkan tanaman jati bila dipotong batangnya biasanya akan mati. Jikalau tumbuh tunas baru, biasanya tunas baru ini tidak akan tumbuh sesempurna batang induknya.
Pepatah ini ingin menggambarkan tentang keadaan orang dari kalangan kebanyakan yang bisa berkembang (mrajak) dan sebaliknya, orang dari kalangan/trah bangsawan/berkedudukan tinggi yang tidak punya generasi penerus (mati). Keadaan semacam ini kerap terjadi di tengah-tengah masyarakat. Ada begitu banyak orang yang memiliki kedudukan tinggi, namun ia berasal dari kalangan rakyat biasa. Artinya, orang tuanya adalah orang biasa-biasa saja. Tidak kaya, tiak berpangkat, dan tidak memiliki garis keturunan bangsawan (jati).
Sebaliknya pula banyak anak-anak atau keturunan orang-orang besar/berkedudukan/berdarah bangsawan yang keturunannya tidak mengikuti atau tidak bisa meniru atau melebihi kedudukan leluhurnya.
ADIGANG, ADIGUNG, ADIGUNA, ADIWICARA

Pepatah Jawa ini dapat diterjemahkan sebagai mengunggul-unggulkan atau menyombongkan keelokan badan atau wajah, menyombongkan besarnya tubuh atau garus keturunan, menyombongkan ilmu atau pengetahuannya, dan menyombongkan kelihaian bicara atau merdunya suara.
Pepatah tersebut digunakan untuk menasihati orang agar tidak menyombongkan apa pun yang dimilikinya. Orang yang merasa diri mempunyai sesuatu, apa pun itu, kadang-kadang memang menjadi lupa bahwa semua itu hanyalah titipan dari Yang Maha Kuasa. Kesombongan karena merasa diri lebih dari orang lain ini sangat sering mengakibatkan orang yang bersangkutan berlaku semena-mena terhadap orang lain.
Orang yang merasa diri elok rupawan, punya kecenderungan menganggap orang lain tidak seelok dirinya. Orang yang menganggap dirinya besar dan kuat akan menganggap orang lain lemah. Orang yang merasa dirinya keturunan orang hebat berkecenderungan menganggap orang lain adalah keturunan orang rendahan atau tidak punya kelas sosial. Orang yang menganggap dirinya pintar cenderung menggurui dan menganggap orang lain tidak tahu apa-apa. Orang yang merasa dirinya pandai bicara akan berkecenderungan mempengaruhi orang lain dengan kelihaiannya berbicara.
Hal seperti itu dalam masyarakat Jawa dicontohkan dalam perilaku kijang atau menjangan (adigang). Kijang menganggap bahwa tanduknya adalah benda yang paling elok di dunia. Namun ia mati juga karena tanduknya itu. Entah karena diburu, entah karena tanduknya tersangkut belukar.
Perilaku adigung dicontohkan oleh binatang gajah yang tubuhnya demikian besar dan kuat. Ia merasa bahwa segalanya bisa diatasi dengan kekuatannya. Namun ia mati karena bobot tubuhnya itu karena ketika terperosok ke dalam lubang ia tidak bisa mengangkat tubuhnya keluar (saking beratnya).
Perilaku adiguna dicontohkan dengan perilaku ular yang berbisa. Ia menyombongkan bisanya yang hebat, namun mati di tangan anak gembala hanya dengan satu sabetan ranting kecil.
Perilaku adiwicara dicontohkan dalam perilaku burung yang merdu dan lihai berkicau. Ia merasa bahwa kicauannya tidak ada tandingannya di seluruh hutan, namun ia mati oleh karena melalui kicauannya itu pemburu menjadi tahu tempat bersembunyi atau tempat bertenggernya.
ADOH TANPA WANGENAN CEDHAK DATAN SENGGOLAN

Pepatah Jawa tersebut secara harfiah berarti jauh tanpa ukuran dekat tidak senggolan. Pepatah ini dalam masyarakat Jawa biasanya digunakan untuk menggambarkan keberadaan kekasih atau Tuhan.
Orang yang tengah dilanda cinta biasanya akan merasa kangen terus dengan orang yang dijatuhcintainya. Jika kekasih tersebut tidak berada di sisinya, memang terasa begitu jauh keberadaannya. Namun di balik itu sesungguhnya sang kekasih juga sangat dekat dengan dirinya, yakni berada di dalam hatinya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kekasih itu berada jauh namun sesungguhnya jua sangat dekat. Sekalipun kedekatan (di hati) itu menyebabkannya tidak bisa bersentuhan atau bersenggolan.
Hal yang sama juga sering digunakan untuk menggambarkan keberadaan Tuhan bagi manusia. Kadang orang merasa bahwa Tuhan demikian jauh, seolah-olah berada di atas langit lais ke tujuh yang jaraknya tidak dapat diukur. Namun sesungguhnya Tuhan juga begitu dekat terasa di hati masing-masing orang. Sekalipun begitu manusia tidak bisa memegangnya.
SADUMUK BATHUK SANYARI BUMI DITOHI PATI

Pepatah Jawa ini secara harfiah berarti satu sentuhan dahi, satu jari (lebar)-nya bumi bertaruh kematian. Secara luas pepatah tersebut berarti satu sentuhan pada dahi dan satu pengurangan ukuran atas tanah (bumi) selebar jari saja bisa dibayar, dibela dengan nyawa (pati).
Pepatah di atas sebenarnya secara tersirat ingin menegaskan bahwa tanah dan kehormatan atau harga diri bagi orang Jawa merupakan sesuatu yang sangat penting. Bahkan orang pun sanggup membela semuanya itu dengan taruhan nyawanya. Sentuhan di dahi oleh orang lain bagi orang Jawa dapat dianggap sebagai penghinaan. Demikian pula penyerobotan atas kepemilikan tanah walapun luasnya hanya selebar satu jari tangan. Sadumuk bathuk juga dapat diartikan sebagai wanita/pria yang telah syah mempunyai pasangan hidup pantang dicolek atau disentuh oleh orang lain. Bukan masalah rugi secara fisik, tetapi itu semua adalah lambang kehormatan atau harga diri.
Artinya, keduanya itu tidak dipandang sebagai sesuatu yang lahiriah atau tampak mata semata, tetapi lebih dalam maknanya dari itu. Keduanya itu identik dengan harga diri atau kehormatan. Jika keduanya itu dilanggar boleh jadi mereka akan mempertaruhkannya dengan nyawa mereka.
NABOK NYILIH TANGAN

Pepatah di atas secara harfiah berarti memukul meminjam tangan. Secara luas pepatah ini berarti memukul dengan meminjam tangan orang lain.
Pepatah ini ingin menunjukkan bahwa dalam kehidupan sosial sering ada orang yang bertindak tidak ksatria. Artinya, ketika dia ingin menjatuhkan, menyakiti, menyingkirkan, membunuh, dan melenyapkan orang lain ia tidak bertindak sendiri. Tidak menghadapinya sendiri. Namun dengan menggunakan (meminjam) tangan orang lain sehingga seolah-olah dirinya adalah orang yang bersih, baik, dan suci. Seringkali perkara demikian dibuat sedemikian rupa sehingga orang yang meminjam tangan itu sepertinya tidak terkait dengan persoalan yang tengah terjadi, yang menimpa orang yang kena “pukul” itu.
Ketika orang yang “dituju” dengan meminjam tangan orang lain itu berhasil disingkirkan, maka ia pun akan merasa lega. Puas. Konyolnya pula ia akan tetap merasa sebagai Mr. Clean, sekalipun segala persoalan dan kolusi jahat itu bersumber dari orang yang bersangkutan.
AJINING RAGA DUMUNUNG ANA ING BUSANA

Secara harfiah pepatah tersebut di atas berarti harga diri dari fisik (tubuh) terletak pada pakaian.
Pepatah ini ingin menyatakan bahwa jika seseorang berbusana dengan sembarangan di sembarang tempat, maka ketubuhan (dan jati dirinya) tidak akan dihargai oleh orang lain.
Suatu contoh misalnya, kita mengenakan pakaian renang kemudian menemui tamu yang berkunjung ke kita atau sebaliknya. Dapat dibayangkan bagaimana respon atau tanggapan orang lain terhadap kita. Sungguhpun pakaian renang yang kita kenakan berharga jutaan rupiah misalnya, orang tetap tidak akan menghargai kita karena apa yang kita kenakan tidak tepat penempatannya.
Bisa juga diambil contoh kita datang ke sebuah pelayatan, namun kita datang ke sana dengan mengenakan pakaian pesta yang dilengkapi dengan perhiasan. Orang pun bisa menanggapi kita sebagai orang yang tidak bisa menempatkan diri.
Pada intinya pepatah di atas ingin menegaskan kepada kita agar kita mampu menghargai diri sendiri dengan berbusana yang pantas, tempat yang tepat, serta waktu yang sesuai. Dengan begitu kita tidak akan jadi bahan tertawaan, juga tidak akan mengganggu keselarasan hubungan sosial.
ANCIK-ANCIK PUCUKING ERI
Pepatah Jawa di atas secara harfiah berarti bertumpu pada ujung duri. Secara lebih luas pepatah ini ingin menyatakan keadaan yang begitu gawat, kritis, dan nyaris tidak tertolong lagi. Bisa dibayangkan bagaimana keadaan seseorang yang bertumpu pada ujung duri. Tentu saja sakit dan khawatir. Ibaratnya keberlangsungan hidupnya tinggal menunggu ajal belaka.
Hal seperti itu dapat juga dicontohkan dengan keadaan seseorang yang menerima sebuah surat pemberitahuan bahwa sebentar lagi rumahnya akan digusur. Entah dalam waktu dekat atau jauh, orang tersebut tentu sudah merasakan kekhawatirannya. Kekhawatiran dan ketiadaan harapan ini ibaratnya ancik-ancik pucuking eri.
TUNA SATAK BATHI SANAK

Pepatah Jawa ini secara harfiah berarti rugi satu tak (satu ukuran uang /segepok uang) untung saudara.
Pepatah ini ingin mengajarkan bahwa sekalipun dalam dunia dagang yang pertimbangan utamanya hanyalah mencari untung dan untung, bagi orang Jawa kerugian sekian uang tidak mengapa asal (masih) bisa mendapatkan sedulur ‘saudara’ atau teman. Teman (dalam arti sesungguhnya) tampaknya memang menjadi pilihan yang lebih mempunyai makna daripada sekadar uang (material).
Pada sisi lain pepatah ini juga mengajarkan bahwa sedulur (sanak) jauh lebih menguntungkan daripada seukuran uang dalam kesesaatan. Jika diulur, maka teman atau sedulur itu di kemudian hari dapat memberikan keuntungan yang jauh lebih besar daripada seukuran uang pada saat transaksi jual beli terjadi. Jika memang sedulur itu menyedulur ‘menyaudara’ dengan kita, dapat dipastikan bahwa ia (mereka) akan membantu kita jika kita mendapatkan kesulitan. Bantuan dari orang yang demikian itu tanpa kita sadari nilainya jauh lebih besar dibandingkan ketika kita mendapatkan uang satak pada saat kita melaksanakan transaksi jual beli di masa lalu.
Dengan adanya rasa menyedulur itu, orang yang bersangkutan tidak akan owel ‘sungkan/enggan’ memberikan bantuannya dalam bentuk apa pun yang sesungguhnya tidak bisa kita ukur dengan sekadar hanya uang atau material. Dalam kali lain, orang yang bersangkutan bisa jadi akan membeli produk atau dagangan yang kita jual tanpa perlu lagi menawar karena di masa lalu ia pernah mendapatkan kemurahan dari kita yang berupa satak (satu ukuran uang).
Pepatah ini sesungguhnya menunjukkan betapa optimisnya orang Jawa dalam menyikapi hidup.
ASU BELANG KALUNG WANG

Peribahasa atau pepatah Jawa di atas secara harfiah berarti anjing belang berkalung uang.
Secara lebih jauh pepatah ini inginmenggambarkan keadaan orang yang secara visual buruk atau secara social tidak mempunyai peringkat yang tinggi (tidak berpangkat atau berjabatan) namun ia memiliki kekayaan yang berlimpah.
Asu (anjing) dalam masyarakat Jawa termasuk binatang yang sering digunakan sebagai bahan misuh (memaki). Dengan demikian, ia memiliki derajat yang buruk sekalipun dalam praktek anjing memang banyak digunakan untuk membantu orang terutama dalam soal keamanan. Bukan hanya itu. Asu belang (anjing bercorak/berbulu belang) dalam masyarakat Jawa masa lalu termasuk kategori anjing yang bernilai paling rendah.
Jadi, pepatah di atas ingin menggambarkan orang yang di masyarakat tidak dianggap, namun ia memiliki uang (kekayaan) yang berlimpah sehingga pada akhirnya ia juga didatangi orang (karena yang datang menghendaki uangnya).
NGUNDHUH WOHING PAKARTI

Peribahasa di atas secara harfiah berarti memanen buah pekerjaan/tindakan. Secara luas peribahasa ini ingin mengajarkan tentang orang yang menuai dari buah tindakannya sendiri. Hal ini dapat dicontohkan misalnya karena seseorang selalu mencelakai atau merugikan orang lain, maka pada suatu ketika ia pun akan diperlakukan demikian pula oleh orang lain.
Peribahasa ini sesungguhnya merupakan representasi dari paham kepercayaan akan hukum karma yang sampai sekarang masing dianut oleh banyak orang Jawa (Indonesia). Peribahasa tersebut menjadi penanda akan adanya keyakinan hukum harmonium alam raya. Hal ini bisa dicontohkan pula misalnya karena manusia menebangi hutan semaunya, maka bencana banjir, tanah longsor dan kekeringan pun mengancam. Dapat saja terjadi bahwa undhuh-undhuhan atau panen dari pakarti itu tidak mengenai orang yang berbuat namun mengenai saudara, anak, cucu, pasangan hidup, dan keturunannya. Oleh karena itu, bagi orang yang percaya pada paham ini mereka akan takut berbuat negatif karena mereka percaya bahwa hal yang negatif itu nantinya akan mengenai dirinya sendiri, saudara, dan keturunannya.
NULUNG MENTHUNG

Pepatah Jawa di atas secara harfiah berarti menolong mementhung. Secara luas pepatah ini ingin menggambarkan tentang perilaku orang yang kelihatannya nulung (menolong), namun sesungguhnya ia mementung (memukul/mencelakai) orang yang ditolongnya itu.
Hal seperti ini dapat dicontohkan misalnya ada orang yang kesulitan uang. Tiba-tiba datang orang yang menawarkan pinjaman uang. Tentu hal ini disambut dengan gembira. Akan tetapi selang beberapa saat kemudian orang yang dipinjami uang itu akan merasa kecewa karena ia harus mengembalikannya berikut bunganya yang mencekik. Alih-alih ditolong, dia malah justru dicelakakan. Dalam banyak kasus orang yang terlanjur meminjam uang itu terpaksa melepaskan rumah, tanah, dan seluruh harta bendanya karena tidak mampu mengembalikan pinjaman berikut bunganya.
Dapat juga dicontohkan, ada orang yang kelihatannya getol menolong temannya dalam bekerja. Akan tetapi ketika pekerjaan itu berjalan lancar dan sukses dengan tiba-tiba orang yang menolong itu mengklaim bahwa itu semua adalah hasil kerjanya (peran temannya dihapuskan). Sehingga orang yang ditolong bekerja itu tidak pernah dianggap (dihargai) oleh atasan dan bahkan oleh teman yang lainnya.
Hal ini biasa terjadi juga dengan penyerobotan ide atau gagasan. Misalnya A memmpunyai ide. Lalu B berusaha membantu menyelenggarakan ide itu akan tetapi di tengah jalan ide itu diklaim B sebagai idenya belaka.
ILANG-ILANGAN ENDHOG SIJI

Pepatah Jawa di atas berarti kehilangan satu telur. Pepatah Jawa ini secara luas ingin menyatakan tentang kepasrahan atau keputusasaan seseorang (biasanya orang tua) atas perilaku anaknya yang dianggap sudah di luar batas.
Hal ini dapat dicontohkan misalnya dengan perilaku seorang anak yang demikian durhaka, jahat, brengsek, dan tidak bisa dinasihati lagi. Apa pun nasihat dan oleh siapa pun nasihat itu diberikan seolah memang sudah tidak mempan lagi. Menghadapi hal yang demikian ini biasanya orang tua akan menyerah atau putus asa. Harapan tentang hal-hal yang baik pada anaknya bisa pupus seketika. Dalam kondisi semacam ini orang tua bisa pasrah atau melepaskan harapannya atas anaknya. Dalam hal seperti ini orang tua bisa merasa ikhlas atau melupakan anaknya yang sudah bisa ditolong lagi tersebut.
Harapan orang tua akan ditambatkan pada anak-anaknya yang lain. Ibarat induk mengerami telur dalam jumlah lebih dari satu, sebuah telur telah direlakannya hilang.
NAPAKAKE ANAK PUTU

Pepatah Jawa di atas secar harfiah berarti bertapa untuk anak cucu. Napakake berasal dari kata tapa atau bertapa. Napakake berarti bertapa untuk.
Secara luas pepatah ini mengajarkan atau memberikan nasihat agar orang hidup di dunia ini tidak hanya mengejar kepuasan, kepopuleran, dan kesejahteraan dirinya sendiri. Ia harus ingat bahwa ia akan mempunyai keturunan. Keturunan inilah yang perlu dibantu agar hidupnya kelak lancar, sejahtera, dan bahagia. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan bertapa (laku prihatin).
Bertapa dapat disamakan dengan tekun berdoa kepada Tuhan, memohon keridhaanNya agar Tuhan bersedia melimpahkan rahamtNya kepada keturunan yang didoakannya itu. Kecuali berdoa, bertapa juga selalu diikuti dengan pengekangan hawa nafsu, memperbanyak amal kebaikan dengan tanpa pamrih. Semuanya dilakukan dengan keikhlasan hati yang tulus.
Tidak mengherankan jika di lingkungan masyarakat Jawa masa lalu sekalipun ada banyak keluarga hidup dalam kemiskinan mereka tetap menjalaninya dengan tabah dan ikhlas. Mereka menganggap bahwa hal semacam itu merupakan bagian dari perjalanan hidup yang mesti dijalani sekalian sebagai latihan bertapa demi anak cucunya kelak. Tidak mengherankan juga di masa lalu sangat jarang ada orang mengemis dan bertindak kriminal sekalipun masyarakatnya hidup serba kekurangan. Mereka menjalani hidup dengan keikhlasan, apa pun kesulitan yang mereka hadapi. Mereka menyikapi semuanya itu sebagai ganjaran (hadiah) belaka dari Tuhan. Bukan cobaan, tetapi hadiah. Mereka menganggap hal itu sebagai hadiah karena di balik ketidaknimatan hidup itu mereka percaya bahwa mereka sedang diajak untuk memperkaya hati, memperkuat batin, dan lebih dekat kepada Sang Khalik. Itu adalah ganjaran.
Mungkin pepatah semacam di atas masih menjadi pegangan bagi laku hidup mereka di kala itu.
KAYA NGENTENI THUKULE JAMUR ING MANGSA KETIGA
Pepatah Jawa di atas secara harfiah berarti seperti menunggui tumbuhnya jamur di musim kemarau.
Secara luas pepatah tersebut ingin menunjukkan sebuah aktivitas (mengharap sesuatu) yang sia-sia. Jamur identik dengan kelembaban. Kelembaban tidak berkait erat dengan air.
Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat sudah bisa mengidentifikasi/memperkirakan bahwa jika musim hujan tiba, maka akan ada banyak jamur bertumbuhan di sembarang tempat. Akan tetapi jika musim kemarau tiba, jamur hampir tidak mungkin didapatkan di mana pun. Berdasarkan ilmu titen inilah kemudian muncul pepatah itu.
Jadi, sangat tidak mungkin mengharapkan tumbuhnya jamur di musim kemarau. Jika kita mempunyai pengharapan yang dinanti namun tidak pernah terwujud itu ibaratnya menunggui tumbuhnya jamur di musim kemarau. Bisa juga pepatah ini digunakan untuk aktivitas menunggu yang amat lama sehingga seperti menunggui sesuatu yang tidak jelas atau tidak berjuntrung.
WIT GEDHANG AWOH PAKEL
Pepatah Jawa di atas secara harfiah diartikan ‘pohon pisang berbuah pakel’ (sejenis mangga yang sangat harum aromanya jika matang namun agak asam rasanya).
Dalam kehidupan nyata jelaslah amat mustahil terjadi ada pohon pisang yang berbuah pakel. Dari sisi jenis pohon, marga, kelas, dan ordonya saja sudah amat jauh berbeda. Demikian juga sifat-sifat yang dibawanya.
Pepatah ini dalam masyarakat Jawa digunakan untuk menggambarkan betapa mudahnya berbicara atau ngomong. Namun begitu sulitnya melaksanakan, mengerjakan, atau mewujudkannya. Pepatah itu dapat juga digunakan untuk menggambarkan betapa sebuah teori begitu mudah diomongkan atau dituliskan namun tidak mudah untuk dipraktekkan. Begitu mudah nasihat, petuah, pepatah, bahkan kotbah diucapkan, namun untuk pelaksanaannya sungguh tidak mudah. Dibutuhkan perjuangan keras untuk mengendalikan semua pancaindra dalam diri manusia untuk dapat mengarah ke pelaksanaan yang dipandang baik dan benar itu.
Kalimat dalam pepatah tersebut dalam masyarakat Jawa sering kemudian disambung dengan anak kalimat yang berbunyi, omong gampang nglakoni angel ‘omong mudah melaksanakan sulit’.
KAYA NGENTENI KEREME PRAU GABUS, KUMAMBANGE WATU ITEM
Pepatah Jawa ini secara harfiah berarti seperti menantikan tenggelamnya perahu gabus, mengapungnya batu hitam (batu kali).
Perahu yang terbuat dari bahan gabus (semacam stereofoam) tentu sangat muskil untuk tenggelam. Demikian pun batu kali (batu andesit) sangak muskil untuk muncul ke permukaan air.
Secara lebih luas pepatah ini ingin menyatakan akan sebuah usaha yang sia-sia. Usaha yang tingkat keberhasilannya adalah nol persen. Mungkin saja pepatah ini sama artinya dengan pepatah Ibarat menunggu Godod yang sebenarnya diadopsi dari lakon drama karya Samuel Beckett. Drama ini juga menggambarkan akan sebuah penantian yang sia-sia. Penantian pada sesuatu yang tidak akan datang atau terjadi.
Jika kita mengharapkan pada sesuatu yang tidak akan mungkin terjadi, maka apa yang kita lakukan ini sama dengan ngenteni kereme prau gabus, kumambange watu item.
Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani
Pepatah Jawa di atas secara harfiah berarti di depan memberi teladan, di tengah membangun kehendak/karya, mengikuti dari belakang memberikan daya.
Pepatah ini telah menjadi pepatah atau semboyan yang digunakan di dunia pendidikan Indonesia. Maksudnya, tentu sangat mulia agar murid atau siswa-siswa Indonesia bisa berpedoman pada semboyan yang dipopulerkan oleh Ki Hadjar Dewantara itu.
Maksud dari kalimat pertama dari pepatah ini yakni di depan (maksudnya sebagai pemimpin) hendaknya seseorang dapat memberikan teladan atau contoh. Jika seorang pemimpin tidak dapat memberikan keteladanan baik dalam sikap profesionalnya, maupun dalam sikap hidup secara keseluruhannya. Memang manusia tidaklah pernah akan sempurna. Akan tetapi seorang pimpinan hendaknya selalu berusaha menjaga dirinya agar ia benar-benar dapat menjadi teladan bagi bawahan, anak asuh, ataupun anak buahnya.
Kita dapat membayangkan sendiri jika seoang pemimpin dalam profesi maupun tindakannya tidak dapat diteladani, maka sikap atau perilaku anak buahnya pun dapat dipastikan akan lebih buruk daripadanya. Hal ini juga dapat dilihat dalam sebuah sekolah jika guru-gurunya bertindak kurang baik, maka murid-muridnya pun tentu akan bertindak lebih buruk dari gurunya itu. Tidak adanya keteladanan dari pimpinan menyebabkan anak buah akan kehilangan kepercayaan, hormat, dan segala respeknya.
Jika seorang pimpinan berada di tengah-tengah anak buahnya hendaknya ia bisa membangkitkan kegairahan agar anak buah atau anak asuhnya bisa bersemangat untuk berkarya atau bekerja. Di tengah anak buahnya ia hendaknya juga bisa menjadi teman, sahabat, atau partner yang baik.
Apabila seorang pimpinan berada di belakang anak buahnya hendaknya ia bisa mendorong, memotivasi, bahkan juga mencurahkan segala dayanya sehingga anak buahnya bisa benar-benar memiliki daya untuk berkarya.
KUTUK MARANI SUNDUK
Pepatah Jawa ini secara harfiah berarti kutuk (jenis ikan air tawar yang relatif besar) mendekati sunduk (penusuk/suji). Secara luas pepatah ini ingin menyatakan tentang kejadian atau peristiwa dari seseorang atau sekelompok orang yang mendatangi atau mendekati bahaya atau hal yang dapat membuatnya celaka.
Sunduk atau penusuk adalah pantangan bagi kutuk sebab pada penusuk itulah nyawa kutuk pasti terancam. Hal demikian dapat juga terjadi pada manusia atau orang. Misalnya, ada orang yang tidak bisa berenang, dengan tiba-tiba ia masuk ke dalam sebuah sungai yang dalam, maka tenggelam dan tewaslah orang itu. Dapat juga dilihat contoh lain misalnya, ada orang mendatangi arena peperangan atau pertikaian. Tanpa diketahui orang tersebut terkena peluru nyasar atau lemparan batu. Hal demikian dapat diibaratkan sebagai kutuk marani sunduk. Tegasnya, orang yang mendatangi marabahaya.
MENANG MENENG NGGEMBOL KRENENG
Pepatah Jawa di atas secara harfiah berarti diam-diam mengantongi kreneng. Kreneng dalam khasanah Jawa menunjuk pada pengertian sebuah benda menyerupai keranjang yang terbuat dari bilah bamboo yang diraut tipis dan lentur. Kreneng ini berfungsi untuk membungkus atau mewadahi barang-barang belanjaan yang dibawa oleh seseorang. Umumnya kreneng berfungsi sebagai kantong atau tas sementara yang kemudian bisa dibuang begitu saja setelah barang yang berada di dalamnya dikeluarkan.
Pepatah Jawa di atas secara luas ingin menggambarkan perilaku seseorang yang di permukaan (fisik, lahiriah) kelihatan pendiam, tidak banyak omong akan tetapi di pikiran dan di hatinya sebenarnya dia tengah mempersiapkan atau menyimpan sesuatu (yang umumnya tidak baik). Entah itu berupa rencana-rencana atau tujuan-tujuan yang tidak mulia. Entah itu rekayasa manipulasi, kebohongan, dan seterusnya.
DIJUPUK IWAKE AJA NGANTI BUTHEG BANYUNE
Pepatah di atas secara harfiah berarti diambil ikannya jangan sampai keruh airnya.
Pepatah ini mengandaikan pada sebuah peristiwa perburuan ikan di kolam atau di sebuah sungai. Pada umumnya pengambilan ikan di kolam atau sungai selalu menimbulkan kekeruhan pada air tempat ikan tersebut diambil. Hal ini terjadi karena gerakan tubuh manusia, benda lain, atau bahkan gerakan ikan itu sendiri di dalam air tersebut sehingga mengubak atau mengaduk air kolam/ sungai. Idealnya adalah ikan yang diincar bisa diambil namun air yang melingkupinya jangan sampai menjadi keruh atau butek.
Pepatah ini secara luas menyangkutkan persoalannya pada pengambilan kebijaksanaan atau penyelesaian masalah yang diidealkan jangan sampai menimbulkan korban atau masalah baru. Hal ini dapat dicontohkan misalnya pada kasus pencurian yang dilakukan oleh seseorang di sebuah dusun. Kebetulan ketua dusunnya mengetahui siapa pelaku pencurian itu. Agar masyarakat jangan sampai gaduh dan ribut-ribut nggak karuan, ketua dusun segera datang dan menangkap pencuri tersebut lalu pencuri tersebut disuruh untuk mengembalikan barang-barang yang dicurinya.
Setelah barang yang dicuri dikembalikan, orang yang kehilangan pun lega. Pencurinya tidak digebuki massa. Ketua dusunnya akan semakin naik pamornya karena jeli dan terampil menangani persoalan. Masyarakatnya tetap tenang. Persoalan yang melanda dusun bisa diselesaikan tanpa ribut, tanpa korban, tanpa kegaduhan. Minim resiko.

Sabtu, 30 Agustus 2008

Membuat VNC Server di Ubuntu

Posted by admin on March 11, 2008

Awas, ini postingan dengan materi yang udah basbang. Sengaja ditulis dengan tujuan biar nggak lupa, apalagi selama ini aku cuma bergantung dengan situs referensi yang sewaktu-waktu bisa down.

Hmm… postingan ini ngomongin tentang remote system. Bagaimana cara Anda untuk remote system? SSH? Telnet? yap, itu adalah cara yang paling umum. Tapi bagi pemula, akan serem rasanya kalo harus berhadapan dengan konsole hitam dan perintah aneh yang blom tentu bener jalaninnya.

Nah, ada sebuah teknologi bernama VNC. Ini saya kutip dari Wikipedia tentang VNC :

Virtual Network Computing (VNC) is a graphical desktop sharing system which uses the RFB protocol to remotely control another computer. It transmits the keyboard and mouse events from one computer to another, relaying the graphical screen updates back in the other direction, over a network.

Jadi intinya kita bisa remote komputer lain dengan tampilan grafis, dan tentu saja akan lebih mudah dalam pengoperasiannya.

Cara Pembuatan

Pertama kita harus meng-enable-kan fitur Remote Access (XDMCP) :

  • System –>> Administration –>> Login Window

  • Buka tab Remote –>> pilih style Same as Local

  • Klik tombol Configure XDMCP –>> uncheck pilihan Honor indirect request

Langkah kedua, yaitu mengedit file /etc/X11/gdm/gdm.conf atau /etc/gdm/gdm.conf melalui konsole. Anda cukup memilih salah satu lokasi file konfigurasi itu. Ini dikarenakan di beberapa distro, letak file gdm.conf berbeda tempat. Dan langkah-langkah selanjutnya akan menggunakan konsole.

  • sudo gedit /etc/X11/gdm/gdm.conf atau sudo gedit /etc/gdm/gdm.conf
  • Cari tab [xdmcp] di file tersebut, kemudian set Enable=True
  • Cari tulisan berikut : RemoteGreeter=/usr/lib/gdm/gdmlogin, kemudian hapus tanda # didepannya.

Langkah ketiga, install aplikasi yang dibutuhkan. Pastikan Anda sudah terhubung ke Internet. Saya blom pernah coba via DVD Repo, kalo ada yang bisa / gagal tolong kasih komentar ya.

sudo apt-get install vnc4server xinetd

Setelah semua terinstall dengan baik, selanjutnya adalah membuat password VNC

sudo vncpasswd /root/.vncpasswd

Masukkan password untuk VNC, kalo bisa sih beda dengan password ubuntu anda. Masalah keamanan aja kok. Langkah berikutnya adalah menambahkan service VNC ke xinetd.

Buat file : /etc/xinetd.d/Xvnc

sudo gedit /etc/xinetd.d/Xvnc

Masukkan kode berikut kedalam file /etc/xinetd.d/Xvnc

service Xvnc
{
type = UNLISTED
disable = no
socket_type = stream
protocol = tcp
wait = yes
user = root
server = /usr/bin/Xvnc
server_args = -inetd :1 -query localhost -geometry 1024×768 -depth 16 -once -fp /usr/share/fonts/X11/misc -DisconnectClients=0 -NeverShared passwordFile=/root/.vncpasswd -extension XFIXES
port = 5901
}

Anda bisa mengganti ukuran resolusi sesuai dengan kebiasaan Anda. Misal diganti ke 800×600 atau lainnya.

Langkah berikutnya adalah merestart xinetd

sudo /etc/init.d/xinetd stop
sudo killall Xvnc
sudo /etc/init.d/xinetd start

Selesaaiii!!!!

Cara mencobanya, masih dari konsole ketikan perintah berikut :

vncviewer localhost:1

Kalo nggak ada trobel, maka Anda akan diminta memasukkan password VNC, kemudian login screen akan muncul di layar monitor Anda.

Bagaimana akses dari komputer lain?

Kalo pakai Windows, cukup install VNC Client. Di kantor saya pakai TightVNC. Kemudian masukkan IP Address dan port VNC Server. Contohnya :

192.168.0.1::5901

Segala gambar dan tutorial ini saya sadur dari sini, jadi postingan ini hanya untuk mempermudah proses pembelajaran. Ok?

Koneksi Internet Via HP CDMA

Begini berhubung sekarang abang sedang belajar koneksi internet via jaringan CDMA, abang mau bagi informasi sedikit nih tentang cara koneksi, username dan password dari masing2 penyedia jaringan CDMA.

Langkah Pertama, sebagai informasi awal hp CDMA yang abang gunakan adalah:
- Nokia seri 2865(harga: 1200rb).
Untuk koneksi hp ke komputer abang pakai:
- Kabel data Nokia seri CA-53(dibeli terpisah, harga ori:150rb).
Untuk hp seri lain tipe kabel data silahkan disesuaikan sendiri (cth: DKU-3, DKU-5, dll).
Untuk driver kabel data abang download langsung PC Suite Nokia langsung dari situs www.nokia.com

Langkah Kedua, abang menginstal program Nokia PC Suite.
Setelah terinstal dengan sempurna, berikutnya abang personalisasi jaringan melalui menu Program > All Programs > Accessories > Communications > Network Connections
Pilih File > New Connections (Windows XP).
Berikut langkahnya:
-Klik Next, pilih "Connect to the Internet
-Klik Next, Pilih "Set up My Connection manually"
-Klik Next, Pilih "Connect using a dial-up modem"
-Klik Next, Masukkan nama ISP (sembarang asal mudah dimengerti di desktop)
-Klik Next, Masukkan #777 sebagai nomor dial up ISP (berlaku untuk kartu Flexi, Fren & Starone)
-Klik Next, Masukkan username dan password sesuai kartu yang digunakan, berikut rinciannya:
Flexi: Username:telkomnet@flexi ; Password:telkom
Fren : Username:m8 ; Password:m8
StarOne : Username:starone ; Password:indosat
-Klik Next, Beri tanda cek pada "Add Shortcut", klik "Finish".

Langkah ketiga, jika langkah diatas sudah dijalankan dengan benar, pada desktop akan tampil shortcut nama ISP yang udah dibuat tadi. Untuk menghubungkan ke internet, klik dua kali shortcut tadi, masukkan username dan passwordnya dan klik dial.

Selesailah sudah. Nah sekarang ada pertanyaan lagi, gimana dengan tarifnya? mahal ndak? Untuk tarif karena tipe koneksinya Volume Based Charging, hitungan tarif sesuai dengan ukuran halaman yang dibuka bukan berdasarkan waktu pemakaian.
Untuk Flexi & Fren tarifnya Rp.5/Kb, untuk StarOne Rp.3/Kbyte.
Silahkan pilih sendiri, sementara abang baru nyoba pake fren lumayan cepet, tapi ya itu pulsanya juga cepet...

Selasa, 12 Agustus 2008

Setting usb flasdisk di vmware

ketik di terminal:

gksudo gedit /etc/init.d/mountdevsubfs.sh

Cari tulisan :

#mkdir -p /dev/bus/usb/.usbfs
#domount usbfs "" /dev/bus/usb/.usbfs -obusmode=0700,devmode=0600,listmode=0644
#ln -s .usbfs/devices /dev/bus/usb/devices
#mount --rbind /dev/bus/usb /proc/bus/usb

hapus tanda pagar tersebut :

mkdir -p /dev/bus/usb/.usbfs
domount usbfs "" /dev/bus/usb/.usbfs -obusmode=0700,devmode=0600,listmode=0644
ln -s .usbfs/devices /dev/bus/usb/devices
mount --rbind /dev/bus/usb /proc/bus/usb


Simpan, restart your usb devices should be recognized.

thanx.

Bagi anda yg ingin menginstal VMWare di Ubuntu 8.0.4

Cara menginstal VMware Server 1.0.x di Ubuntu 8.04 (Hardy Heron)
Bagi anda yang ingin menginstal VMWare di Ubuntu 8.04.
Catatan: Pada saat tulisan ini dibuat, di repository ubuntu belum ada paket vmware server untuk Ubuntu 8.04 (hardy heron). Jadi untuk saat ini salah satu cara yang paling memungkinkan adalah instalasi menggunakan paket tar.gz.
Peringatan: Tulisan ini menggunakan VMware Server versi 1.0.6. Untuk versi < href="http://vmkernelnewbies.googlegroups.com/web/vmware-any-any-update-116.tgz" class="external text" title="http://vmkernelnewbies.googlegroups.com/web/vmware-any-any-update-116.tgz" rel="nofollow">vmware-any-any-update-116 agar proses kompilasi modul vmmon berhasil.

Instal Paket Yang Diperlukan

sudo apt-get install build-essential linux-headers-`uname -r` xinetd

Berkas Sumber VMware Server

VMware Server bisa diunduh di http://www.vmware.com/download/server/. Paket yang perlu diambil, VMware Server for linux binary tar.gz dan Management Interface binary tar.gz.

Misal, untuk versi 1.0.6:

wget http://download3.vmware.com/software/vmserver/VMware-server-1.0.6-91891.tar.gz
wget http://download3.vmware.com/software/vmserver/VMware-mui-1.0.6-91891.tar.gz

Serial Number Gratis Dari VMware

Untuk mendapatkan serial number (yang dibutuhkan saat instalasi VMware server), anda harus melakukan registrasi dihalaman berikut. Registrasi gratis, anda nanti akan diberi beberapa serial number. Simpan baik-baik serial number tersebut.

http://register.vmware.com/content/registration.html

Instal VMware Server

Masuk ke direktori tempat VMware server diambil. Lalu ekstrak berkas tersebut.

tar zxvf VMware-server-1.0.6-91891.tar.gz

Setelah itu jalankan skrip instalasi.

cd vmware-server-distrib
sudo ./vmware-install.pl

Pada saat skrip dijalankan, anda akan diminta mengisi beberapa konfigurasi. Tekan enter (pilih default) untuk semua pertanyaan. Anda juga akan diminta memasukkan serial number untuk vmware server. Dapatkan serial number itu dengan cara mendaftar di web vmware (seperti dijelaskan di atas).

Setelah instalasi jalankan perintah berikut.

sudo cp /lib/libgcc_s.so.1 /usr/lib/vmware/lib/libgcc_s.so.1
sudo cp /usr/lib/libpng12.so.0 /usr/lib/vmware/lib/libpng12.so.0

Instal VMware Web Interface

Masuk ke direktori tempat VMware server diambil. Lalu ekstrak berkas tersebut.

tar xvfz VMware-mui-1.0.6-91891.tar.gz

Setelah itu jalankan skrip instalasi.

cd vmware-mui-distrib
sudo ./vmware-install.pl

Pada saat skrip dijalankan, anda akan diminta mengisi beberapa konfigurasi. Tekan enter (pilih default) untuk semua pertanyaan.

Setelah instalasi selesai, VMware web management interface bisa diakses dihalaman berikut:

https://ip.server.anda:8333/

Untuk login, anda bisa gunakan user yang sudah anda tambahkan di linux anda. Tapi user yang punya kewenangan full untuk mengkonfigurasi beberapa opsi lewat VMware web managemen interface ini adalah user root.

Tangkapan Layar VMware Web Interface

Troubleshooting

Error saat kompilasi modul vmmon

Using 2.6.x kernel build system.
make: Entering directory `/tmp/vmware-config0/vmmon-only'
make -C /lib/modules/2.6.24-16-generic/build/include/.. SUBDIRS=$PWD SRCROOT=$PWD/. modules
make[1]: Entering directory `/usr/src/linux-headers-2.6.24-16-generic'
CC [M] /tmp/vmware-config0/vmmon-only/linux/driver.o
In file included from /tmp/vmware-config0/vmmon-only/./include/vmware.h:25,
from /tmp/vmware-config0/vmmon-only/linux/driver.c:48:
/tmp/vmware-config0/vmmon-only/./include/vm_basic_types.h:161: error: conflicting types for ‘uintptr_t’
include/linux/types.h:40: error: previous declaration of ‘uintptr_t’ was here
In file included from /tmp/vmware-config0/vmmon-only/linux/driver.h:20,
from /tmp/vmware-config0/vmmon-only/linux/driver.c:49:
/tmp/vmware-config0/vmmon-only/./include/compat_wait.h:37:5: warning: "VMW_HAVE_EPOLL" is not defined
/tmp/vmware-config0/vmmon-only/./include/compat_wait.h:43:5: warning: "VMW_HAVE_EPOLL" is not defined
In file included from /tmp/vmware-config0/vmmon-only/linux/driver.h:20,
from /tmp/vmware-config0/vmmon-only/linux/driver.c:49:
/tmp/vmware-config0/vmmon-only/./include/compat_wait.h:60: error: conflicting types for ‘poll_initwait’
include/linux/poll.h:65: error: previous declaration of ‘poll_initwait’ was here
/tmp/vmware-config0/vmmon-only/linux/driver.c:147: warning: initialization from incompatible pointer type
/tmp/vmware-config0/vmmon-only/linux/driver.c:151: warning: initialization from incompatible pointer type
/tmp/vmware-config0/vmmon-only/linux/driver.c: In function ‘LinuxDriver_Ioctl’:
/tmp/vmware-config0/vmmon-only/linux/driver.c:1659: error: ‘struct mm_struct’ has no member named ‘dumpable’
make[2]: *** [/tmp/vmware-config0/vmmon-only/linux/driver.o] Error 1
make[1]: *** [_module_/tmp/vmware-config0/vmmon-only] Error 2
make[1]: Leaving directory `/usr/src/linux-headers-2.6.24-16-generic'
make: *** [vmmon.ko] Error 2
make: Leaving directory `/tmp/vmware-config0/vmmon-only'
Unable to build the vmmon module.

For more information on how to troubleshoot module-related problems, please
visit our Web site at "http://www.vmware.com/download/modules/modules.html" and
"http://www.vmware.com/support/reference/linux/prebuilt_modules_linux.html".

Execution aborted.

Solusi: Instal patch vmware-any-any-update-116 atau gunakan vmware server versi 1.0.6 (tidak membutuhkan patch lagi).

Untuk instalasi menggunakan patch, ambil paket vmware-any-any-update-116. Setelah itu jalankan perintah dibawah ini.

tar zxvf vmware-any-any-update116.tar.gz
cd vmware-any-any-update116
sudo ./runme.pl

Error saat menjalankan vmware

cecep@ngaminse:~$ vmware
/usr/lib/vmware/bin/vmware: /usr/lib/vmware/lib/libgcc_s.so.1/libgcc_s.so.1: version `GCC_3.4' not found (required by /usr/lib/libcairo.so.2)
/usr/lib/vmware/bin/vmware: /usr/lib/vmware/lib/libgcc_s.so.1/libgcc_s.so.1: version `GCC_4.2.0' not found (required by /usr/lib/libstdc++.so.6)
/usr/lib/vmware/bin/vmware: /usr/lib/vmware/lib/libgcc_s.so.1/libgcc_s.so.1: version `GCC_3.4' not found (required by /usr/lib/libcairo.so.2)
/usr/lib/vmware/bin/vmware: /usr/lib/vmware/lib/libgcc_s.so.1/libgcc_s.so.1: version `GCC_4.2.0' not found (required by /usr/lib/libstdc++.so.6)
/usr/lib/vmware/bin/vmware: /usr/lib/vmware/lib/libgcc_s.so.1/libgcc_s.so.1: version `GCC_3.4' not found (required by /usr/lib/libcairo.so.2)
/usr/lib/vmware/bin/vmware: /usr/lib/vmware/lib/libgcc_s.so.1/libgcc_s.so.1: version `GCC_4.2.0' not found (required by /usr/lib/libstdc++.so.6)

Ada pustaka yang tidak ditemukan oleh aplikasi vmware.

Solusi: Sebetulnya sudah ditulis di atas. Mungkin anda melewatkannya begitu saja.

sudo cp /lib/libgcc_s.so.1 /usr/lib/vmware/lib/libgcc_s.so.1
sudo cp /usr/lib/libpng12.so.0 /usr/lib/vmware/lib/libpng12.so.0

Error saat menjalankan httpd.vmware

Saat menjalankan VMware MUI gagal. Sunting /etc/init.d/httpd.vmware, ubah baris pertama menjadi:

Berkas: /etc/init.d/httpd.vmware
#!/bin/bash

Penjelasan. Di ubuntu /bin/sh di tautkan ke /bin/dash. Skrip dari vmware akan berjalan dengan baik jika dijalankan di bash.

Error setelah upgrade kernel

cecep@ngaminse:~$ vmware
vmware is installed, but it has not been (correctly) configured
for this system. To (re-)configure it, invoke the following command:
/usr/bin/vmware-config.pl.

Solusi: Konfigurasi ulang vmware. Ikuti tahapan demi tahapan (dalam kasus saya, tinggal terima semua opsi default).

sudo /usr/bin/vmware-config.pl

Referensi

http://blog.creonfx.com/linux/how-to-install-vmware-player-workstation-on-2624-kernel

http://ubuntuforums.org/showthread.php?t=779934



Sumber: http://wiki.ngadimin.org/Instalasi_VMware_Server_1.0.x_di_Ubuntu_8.04_(Hardy_Heron)
Prev: Hardy Release Party in Trunojoyo University
Next: Oknum AKKBB yang membawa senjata waktu insiden Monas